DAMPAK BANJIR JAKARTA TERHADAP HARGA AYAM HIDUP
Terjadinya banjir Jakarta pada sampai saat ini (13/2/2015) menyebabkan penurunan harga ayam hidup di Jakarta dan berimbas ke beberapa daerah lain seperti di daerah Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Sebelum banjir melanda Ibu Kota, harga ayam hidup bertahan di angka Rp 18.500-19.000/Kg(sumber: Pinsar Indonesia), akan tetapi saat banjir menerjang Jakarta dan sekitarnya harga ayam hidup turun drastis di Rp 16.500-17.000/Kg(Pinsar Indonesia).
Dampak ekonomi akibat banjir di Jakarta ini sangat fatal akibatnya bagi peternak ayam broiler, karena bisa dipastikan peternak ayam broiler akan merugi karena harga jual ayam hidup turun dibawah harga pokok produksi.
Dampak psikologis peternak akan down saat mengetahui informasi adanya penurunan harga ayam hidup di Jakarta dan sekitarnya, para peternak daerah di Propinsi Jawa Tengah, Jawa Timur ikut terkena imbas penurunan harga ayam hidup di Jakarta.
Peternak daerah Propinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Lampung sebagai peternak penyangga ayam Ibu Kota terpaksa menurunkan harga jual ayam hidup karena serapan pasar lokal menurun ditambah lagi dengan pasar utama Ibu Kota lumpuh karena banjir.
Menurut sumber terpercaya di Pinsar Indonesia mengatakan bahwa populasi jumlah ayam hidup masih stabil, ayam besar jumlahnya belum banyak cenderung sedikit. Melemahnya serapan pasar dan panic Selling karena dampak banjir Jakarta salah satu penyebab penurunan harga ayam hidup akhir minggu ini.
Himbauan Kordinator Pinsar daerah yang selalu memberikan panduan harga jual ayam hidup setiap hari serta komando kesatuan dalam penentuan harga jual tidak diikuti sepenuh hati oleh anggota karena sudah down duluan kalah telak dengan spekulan pedagang pasar, yang ada dibenak sebagian besar peternak saat ini adalah segera jual sebanyak-banyaknya sebelum harga ayam lebih turun lagi meskipun peternak tahu harga jual saat ini tidak sesuai harapan. Tentu langkah tersebut sangat menguntungkan para spekulan dan jelas merugikan peternak.
Adanya banjir Jakarta saat ini membuat ketidakpastian semua pihak, Peternak Ayam Broiler dan konsumen wait and see. Ironis bagi peternak tidak bisa menunggu sampai banjir Jakarta surut karena jadwal panen ayam broiler hidup apabila mundur dari jadwal panen akan merugikan peternak karena koefisiensi konversi pakan ke daging menurun.
Sebagian peternak sangat optimis penurunan harga ayam broiler hidup ini bersifat sementara saja dampak bencana banjir Ibu Kota, setelah banjir surut dan roda ekonomi berjalan normal seperti sedia kala maka serapan pasar ayam kembali tinggi.
Pertaruhan antara keyakinan dan realisasi harga ayam hidup bagi peternak merupakan pilihan sulit, mereka dihadapkan pada ramalan klasik para peternak di negeri ini. Apabila keyakinan bahwa harga ayam hidup semakin membaik dan apabila terbukti sesuai ekspektasi peternak maka untunglah dia, apabila harga ayam hidup malah terjun bebas maka kerugian nampak didepan mata.
Semoga sumbangsih peternak indonesia dalam menyediakan daging unggas bisa dihargai lebih baik oleh segenap penikmat daging unggas di Indonesia. Semoga!
Jombang, 13 Februari 2015
Zafri Aristiawan